Kajian Jumat Pagi

By Admin prodi 01 Agu 2022, 11:37:27 WIB Kegiatan Kampus
Kajian Jumat Pagi

Kajian Jumat Pagi : Menguatkan Akidah dan Meningkatkan Ibadah untuk menggapai manisnya Ukhuwah Islamiyyah

Ilmu yang berkah, Menambah nilai Ibadah.

Patrang, (Feb/1), Aula serbaguna MOJ, Jumat pagi itu terlihat ramai oleh segenap sivitas akademika yang hadir mengikuti kegiatan rutin kajian keislaman. Dosen, karyawan dan mahasiswi-mahasiswi kebidanan lintas jenjang tersebut, bersatu berkumpul dan duduk-duduk bersila sangat tertib, bahkan sebagian terlihat memakai busana muslim, sehingga berhasil menghadirkan suasana kehangatan dan keakraban bak perhelatan majelis ilmu keislaman khalayak. Sebagai informasi, kegiatan serupa sudah berjalan selama dua tahun di Masjid Al Mi’raj, Kampus Utama, Malang dan kesuksesan program ini akhirnya didistribusikan dan bergulir mengikuti SE Direktur Poltekkes Kemenkes Malang, sekitar pertengahan tahun lalu di Kampus 1 Prodi Kebidanan Jember.

Jamaah Mahasiswi Kebidanan Jember

Teladan Kita, nabi Muhammad SAW

Pada edisi kajian Februari ini, Ustadz Ahmad Syahroni, S.Ag dari Kemenag RI Kab. Jember, sebagai penceramah membawakan tema tentang Bab Sholat. Mengawali ceramahnya, ustadz Ahmad menyampaikan bahwa sebagian kecil muslim terkadang memahami sholat secara keliru. Kekeliriuan itu berangkat dari anggapan kurang berdasar dalam memaknai ibadah wajib rukun islam ke-2 itu, antara lain, sebagian orang masih yakin bahwa dengan hanya mengingat/eling (dzikir) kepada YMK, Allah SWT, sudah bisa dianggapnya telah menunaikan sholat dengan kemasan suatu level ma’rifat. Tentu saja hal ini keliru dan tidak berdasarkan atas teladan dan sunnah Nabi SAW, padahal sebagai ummat muslim di dalam menjalankan ibadah harus mengikuti Syariah, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW.

Jamaah Dosen dan karyawan

Dosen, bu. JP

Sholat mantap, tiang Agama tegap.

Melalui kitab Kuning yang dibawanya, sang ustadz selanjutnya menjabarkan lebih rinci bab ibadah sholat. Dengan pembawaanya yang khas dan joke–joke ringan, bliau menyampaikan hal-hal fundamental dalam praktik syariah ibadah wajib tersebut.  Diawali dengan paparan syarat wajib sholat ada tiga yaitu muslim, KeIslaman seseorang adalah konsekuensi wajib mendirikan sholat, masuk usia baligh, dan berakal sehat. Ustadz menyimpulkan bahwa syarat-syarat wajib itu adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebelum /diluar sunnah-sunnah dan rukun-rukun sholat. Dengan langgam arab khas kitab kuning kaum santri, ustadz lebih jauh memperdalam bahasannya pada syarat sahnya sholat. Dimulai dari Toharoh, bersuci dari hadas dan najis; menutup aurat; berdiri ditempat yang suci; Menghadap kiblat, masuk waktu sholat.

Jamaah D-IV Kebidanan Tingkat II

Mintalah Pertolongan dengan Sabar dan Sholat

Tibalah, pada akhir ceramah, panitia membuka sesi tanya jawab untuk lebih membuka komunikasi dua arah antara audience dan mubalig. Dari sesi tanya jawab, didapati tambahan ilmu yang relevan dengan tema yang dibahas yaitu ada tiga hal yang selalu bergandengan yang disebutkan dalam Al Qur’an yaitu sholat dan sedekah, iman dan amal sholeh, serta sabar dan sholat, yang dimaknai sebagai sabar dalam segala bentuk kesabaran, sholat yang dimaknai sebagai doa. Setelah sinar surya di waktu dhuha mulai menembus celah-celah jendela, kajian jumat, pekan pertama  setiap bulan ini selesai dan ditutup dengan pembacaan doa. Harapannya, dengan kegiatan pembinaan rohani ini, dapat menambah khasanah keilmuan serta meningkatkan iman dan taqwa bagi segenap warga akademik kampus, yang terletak di Jalan Srikoyo No.106 ini.

Jamaah dosen dan karyawan




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment